Kamis, 22 November 2012

Kembalikan aku ke bumi ....

Dalam dua minggu ini gue ditunggangi dua misi rahasia dari dua sobat kental.

Setelah disembur curhatan berlembar-lembar dengan kisah mereka masing-masing, dua-duanya bilang dengan wajah memelas ala kucing yang baru disirem aer ...
“Tolong, kembalikan aku ke bumi seandainya terjadi apa-apa...”


Wah. Gak dinyana. Sobat-sobat gue ini turunan para pujangga sekaliber Chairil Anwar rupanya.
Dua-duanya, dengan gaya tuturnya masing-masing. Dengan cerita heboh dalam hidupnya masing-masing. Mereka sama-sama sedang kecebur dalam selokan kegalauan. Dan dua-duanya menjadikan gue sasaran tergurih untuk dititipi segudang ”kengerian” mereka.

Tapi bukan berat yang terasa di pundak gue. Sama sekali gak ada rasa pegal atawa kesemutan.
Yang ada adalah rasa bangga dengan campuran tetesan ke ge-er an. Ge-er dan bangga, karena akhirnya gue sadar, bahwa gue sesekali bisa jadi kipas sepoi-sepoi yang bisa meringankan demam galau sobat-sobat di sekitar gue. Mungkin gue selamanya tidak akan pernah punya solusi jitu buat membantu mereka. Tapi paling tidak, gue tahu, bahwa gue diberi kehormatan jadi tempat persinggahan mereka di saat-saat setrum galau menyengat mereka.

Uniknya.
Sobat gue yang satu meminta gue mengembalikan mereka ke bumi seandainya terjatuh dalam lobang neraka di perut bumi. Yang satunya lain lagi. Dia minta gue mengembalikan dia seandainya dia terbang terlampau tinggi dan lupa menginjak bumi. Ada yang kuatir jadi gila dan minum racun serangga. Ada yang kuatir bakal sakau dan mabok kepayang.
Ternyata galau bisa ada dua macam. Galau atas, dan galau bawah. Galau karena over happiness, dan galau karena too much burden. Kendati begitu, sama-sama tidak menginjak bumi.

Dan hiduplah 3 manusia di muka bumi ini.
Si pondok persinggahan. Si galau bawah tanah. Dan si Galau terbang.
Mereka sama-sama seatap juang. Tidak ada yang lebih bijak dan hebat. Tidak jelas mana yang waras dan gila. Karena mereka bertiga bisa bergati-ganti jabatan. Si galau bisa berubah ujud jadi tempat singgah. Si persinggahan bisa tau-tau merengsek jadi yang super galau.

Dan hiduplah 3 manusia di muka bumi ini.
Para sahabat sedarah.

Mereka sama-sama perlu menginjak bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar