Setelah disembur
curhatan berlembar-lembar dengan kisah mereka masing-masing, dua-duanya bilang
dengan wajah memelas ala kucing yang baru disirem aer ...
“Tolong, kembalikan aku ke bumi seandainya terjadi apa-apa...”
“Tolong, kembalikan aku ke bumi seandainya terjadi apa-apa...”
Wah. Gak dinyana.
Sobat-sobat gue ini turunan para pujangga sekaliber Chairil Anwar rupanya.
Dua-duanya,
dengan gaya tuturnya masing-masing. Dengan cerita heboh dalam hidupnya
masing-masing. Mereka sama-sama sedang kecebur dalam selokan kegalauan. Dan
dua-duanya menjadikan gue sasaran tergurih untuk dititipi segudang ”kengerian”
mereka.
Tapi bukan berat
yang terasa di pundak gue. Sama
sekali gak ada rasa pegal atawa kesemutan.
Yang ada adalah
rasa bangga dengan campuran tetesan ke ge-er an. Ge-er dan bangga, karena
akhirnya gue sadar, bahwa gue sesekali bisa jadi kipas sepoi-sepoi yang bisa
meringankan demam galau sobat-sobat di sekitar gue. Mungkin gue selamanya
tidak akan pernah punya solusi jitu buat membantu mereka. Tapi paling tidak,
gue tahu, bahwa gue diberi kehormatan jadi tempat persinggahan mereka di
saat-saat setrum galau menyengat mereka.
Uniknya.
Sobat gue yang
satu meminta gue mengembalikan mereka ke bumi seandainya terjatuh dalam lobang
neraka di perut bumi. Yang satunya lain lagi. Dia minta gue mengembalikan dia
seandainya dia terbang terlampau tinggi dan lupa menginjak bumi. Ada yang
kuatir jadi gila dan minum racun serangga. Ada yang kuatir bakal sakau dan
mabok kepayang.
Ternyata galau
bisa ada dua macam. Galau atas, dan galau bawah. Galau karena over happiness,
dan galau karena too much burden. Kendati begitu, sama-sama tidak menginjak
bumi.
Dan hiduplah 3
manusia di muka bumi ini.
Si pondok
persinggahan. Si galau bawah tanah. Dan si Galau terbang.
Mereka sama-sama
seatap juang. Tidak ada yang lebih bijak dan hebat. Tidak jelas mana yang waras dan gila. Karena
mereka bertiga bisa bergati-ganti jabatan. Si galau bisa berubah ujud jadi
tempat singgah. Si persinggahan bisa tau-tau merengsek jadi yang super galau.
Dan hiduplah 3
manusia di muka bumi ini.
Para sahabat
sedarah.
Mereka sama-sama
perlu menginjak bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar