Waktu awan di luar rumah lagi mendung-mendungnya, tau-tau
suara geledek menyerbu telinga. Bukan
suara geledek dari langit. Melainkan suara geledeknya istri, yang bikin mata gue
mencelat nyaris copot. Dia pasang muka tanpa beban dengen enteng bilang,
”Nonton Skyfall lagi yuuuuk ...”.
Lha padahal baru
aja seminggu kemaren kita nyeruduk bioskop nonton bareng agen nol-nol pitu itu.
Ceritanya masih kentel di kepala. Siapa yang mati, siapa yang hidup, siapa
menjotos siapa – gue masih hapal mentah-mentah. Kalau saja ada ujian negara
bertanya soal detail-detail film Skyfall, so pasti gue lulus dengan predikat
cum laude.
Dan sekarang, di
hadapan gue berdiri orang yang dengan polosnya minta nonton lagi.
Kudunya gue yang
lebih berhak minta nonton ulang. Berhubung guelah yang tergolong spesies Homo Sapien Bondmaniakus, alias penggemar Bond gila-gilaan. Dari sejak umur masih
cetek, gue sudah katam dengan semua lakon-lakon dan film Bond. Dari yang paling
jadul sampai yang paling ultra modern, gue paham betul lekak-lekuknya dunia
James Bond.
Tapi koq malah
istri gue yang ngotot meraung-raung minta nonton lagi.
Itulah hebatnya
Bond. Selalu bisa merekrut pengikut-pengikut anyar. Tidak terkecuali istri
gue. Apalagi sejak EON production – Perusahaan Biang Pembikin Bond, memutuskan
merombak cita rasa film Bond, maka munculah film James Bond yang lebih maknyus
dan menyengat. Semuanya diawali dengan sebuah keputusan radikal maha ekstrim :
Tokoh BOND harus dipreteli dan dimodif habis-habisan! Maka guepun jadi
teringat beberapa tahun yang lalu, ketika polemik siapa yang bakal memerankan
Bond jadi pergunjingan di kalangan BOND maniakus seluruh jagad. Waktu itu, Rumah Produksi
EON memilih bisu bertapa tutup mulut mencari wangsit.
Sampai akhirnya
muncul sebuah maklumat menggelegar : Pierce Brosnan tidak lagi menduduki takhta
sebagai pemeran Bond. Dan kursi singgasananya digantikan oleh ... DANIEL CRAIG.
Wuiiih, pemandangan berikutnya adalah: dari setiap pelosok bumi terdengar
teriakan marah, kecaman, umpatan, dan sumpah serapah. EON dianggap sudah gak
waras lagi. Karena semua orang tahu betul seperti apa ujudnya Daniel Craig ... terlalu
pirang kayak albino, lengkap dengan alis mata yang gak jelas dimana kiblatnya. Tampangnya
lebih mirip bandit tukang palak, dan kalah ganteng total dibanding
pejabat-pejabat Bond sebelumnya. Mana mungkin layak menyandang gelar the True
Super Agent Playboy?! Pendek kata, semua orang mengutuk keputusan EON. Kalau
saja kepala para penggemar Bond dipasangi alat penyadap kala itu, mungkin yang
kedengaran adalah plot terorisme global : ”Ganti Daniel Craig atau kami bakar
gedung bioskop di seluruh dunia!”
Nyatanya. Cibiran
berganti dengan decakan menahan ludah. Sumpah serapah berganti dengan pujian
tak putus-putus. Kutukan berubah jadi perayaan global : ”Welcome new Bond! God Bless You!”. Bukan cuma EON Production dinilai tidak bersalah, tapi
lebih dari itu, mereka diikrarkan sebagai orang-orang JENIUS.
Bond bukan lagi sosok sok ganteng yang rambutnya klimis.
Bond gak lagi manja dengan gadget-gadget ajaib layaknya film luar angkasa. Bond
gak lagi cengar-cengir ke sembarang orang. Bond gak lagi flamboyan dengan
sejuta pesona. Bond gak lagi berantem dengan gaya koreagrafi yang kentara. Bond gak lagi mewah dan bergelimang cerita fantastis ala ksatria baja hitam.
Kini Bond betul-betul seadanya seorang militer yang keras,
tangguh, dan siap membunuh siapapun dengan darah dingin. Tatapannya tanpa basi-basi.
Gerakannya efesien tanpa lenggak lenggok ala penari balet. Dan kepiawaiannya
gak lagi bergantung pada sejuta alat-alat canggih supranatural. Tampilan jauh lebih realistis dan tidak lagi kemayu seperti putri keraton. When he is around, "somebody usually dies". Daniel Craig
is the man behind the right gun. Every body now loves Craig. He earns the
number.
Istri gue tidak kecantol gantengnya Sean Connery, Roger
Moore, Timohty Dalton, dan Pierce Brosnan. Istri gue tahu mana Bond yang
sesungguhnya. She has made her choice. Dan gue, dengan setianya menjawab, “Setuju.
Ayo nonton lagi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar