Yang mau Natalan mulai getol bongkar-bongkar peti, mencari pohon Natal tahun kemaren yang masih sanggup megah berkelap-kelip di ruang tamu. Yang kebelet pingin punya yang baru, segera merengek-rengek minta diantar ke Mal – supaya bisa menyambar pohon Natal yang sudah bosan tepekur di etalase.
Yang mau libur panjang, segera mondar-mandir mengurus visa
supaya bisa mencelat ke luar negeri.
Mencari salju yang gak pernah sudi mampir di bumi pertiwi. Atau sekedar membelah rekening demi setumpuk belanjaan keren di Singapore.
Mencari salju yang gak pernah sudi mampir di bumi pertiwi. Atau sekedar membelah rekening demi setumpuk belanjaan keren di Singapore.
Yang selebritis, sudah ancang-ancang teken setumpuk kontrak,
agar bisa berkubang bersama ratusan penggemarnya – bareng-bareng meniup
terompet tahun baru.
Yang jobless dan tongpes, juga was-was siap-siap menerima
wangsit rejeki nomplok di akhir tahun.
TAPI …. tahun ini
ada sedikit warna yang berbeda.
Sejumput manusia
di bumi ini ada yang cekat-cekot jantungnya.
Menanti apa yang
terjadi pada tanggal 21-12-12.
Inilah gerombolan
manusia yang bawaannya separo katrok-separo digital, dan gampang kesengsem
dengan mitos astronomi dan teori konspirasi. Merekalah yang tahu persis tentang
keberadaan kalender suku Maya yang fenomenal itu. Dan, seperti yang sudah
disesumbar para pemuja mitos itu .... bumi bakal tutup buku di tanggal 21
Desember 2012. Inilah celah waktu milenium dimana kesejajaran beberapa planet
bima sakti akan terjadi, dan konon bisa menimbulkan riak-riak kosmik yang
signifikan : dari mulai percikan solar flare matahari, tegangan gravitasi yang
melonjak tinggi, sampai retakan bumi yang bisa bergeser. Semuanya berimbas pada
kejadian kataklismik yang pasti akan membuat para pegawai NASA harus lembur
berhari-hari merondai langit.
Dan kalau boleh
jujur, gue juga penasaran.
gue cenderung
percaya ... bahwa sesuatu memang akan terjadi.
Tapi, bukan bumi
hangus atau orang-orang bakal menguap dipanggang matahari. Bukan juga air laut
menelan bulat-bulat lima benua sampai tandas.
gue percaya.
Sesuatu bakal terjadi.
Bahkan ketika
apapun tidak terjadi. Tetap akan terjadi sesuatu.
Karena ...
sederhana aja, guelah yang merencanakan dan membuat sesuatu itu terjadi.
Akhir tahun 2012,
saatnya kiamat terjadi. Bukan kiamat global tapinya.
Melainkan kiamat
lokal. Kiamat personal.
Dimana sebagian
dari diri gue harus dibumihanguskan .... digembok mati.
Bagian pribadi
yang selama ini menumpulkan hidung nurani, membekukan kepekaan.
Itulah benua
dalam diri gue yang rencananya harus tenggelam punah.
Seperti mencabut
tanaman parasit dari satu pot. Memberi ruang tumbuh bagi tanaman lainnya.Tumbuhan
yang mau gue pupuk di tahun 2013.
Sesuatu yang
lebih harum, tanpa harus berdaun lebar.
Sesuatu yang
lebih segar, tanpa harus menyengat hidung. Sesuatu yang lebih sederhana.
Membumi. Dan
berakar panjang.
Ya .... datanglah
kiamat.
Dan lahirlah
sebuah benua kecil dalam pribadi gue.
Pribadi dengan sekrup-sekrup
yang baru.
So, sekrup-sekrup
lama ......
Adios ....
memang mantab ini orang, kiamat buat diri, baru buat orang lain!
BalasHapus